|
PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal menanggapi serius adanya
aktivitas perdagangan manusia yang terjadi di Provinsi tetangga, yakni
Kepulauan Riau. Dia berharap kejahatan itu tidak terjadi di Bumi Lancang
Kuning.
Untuk diketahui, Jajaran Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menangkap
'pemain' lama bisnis perdagangan orang di Pulau Bintan itu.
Kepala Bidang Humas Polda Kepri Komisaris Besar Harry Goldenhardt, Senin
mengatakan, tersangka Acing adalah pemilik kapal pengangkut 64 pekerja migran
Indonesia ilegal yang tenggelam di perairan Johor, Malaysia, pada 15 Desember
2021.
Laki-laki paruh baya itu juga diketahui merupakan penguasa pelabuhan tidak
resmi yang digunakan untuk menyelundupkan pekerja migran Indonesia dan pemilik
lokasi penampungan pekerja ilegal.
Kapolda Riau, Irjen Iqbal mengakui, bahwa meskipun kejadian tersebut bukan
berada di Riau, namun dengan Riau yang memiliki garis pantai dan juga dekat
dengam negara tetangga, maka harus ada antisipasi serius.
"Saya sudah minta intelijen dan seluruh Kapolres melakukan
penyelidikan, dan pemantauan," kata Kapolda, usai pertemuan dengan DPRD
Riau, Kamis (6/1/2022).
Perdagangan manusia, kata Kapolda lagi, tidak boleh terjadi di Riau,
terlebih dalam mada pandemi Covid-19 seperti ini.
"Kita akan konsen terhadap semua hal. Memang ada yang prioritas, namun
semua hal tak boleh luput. Kita lakukan dengan pendekatan komprehensif dan
holistik," tukasnya.
0 Komentar