|
PEKANBARU - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter
Indonesia (IDI), telah memberikan rekomendasi untuk vaksin Covid-19 bagi
anak-anak usia 6-12 tahun. Bahkan di beberapa provinsi dan di Kota Pekanbaru
telah dilaksanakan vaksinasi bagi anak-anak dengan menggunakan vaksin jenis
Sinovac.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Riau dr
Indra Yovie mengatakan, vaksinasi bagi anak-anak usia 6-12 tahun sudah
diprogramkan sejak dua bulan yang lalu. Dan sejauh ini pelaksanaannya berjalan
aman dan terkendali, selagi anak-anak yang divaksin sudah melalui proses
pemeriksaan kesehatan.
“Vaksin untuk anak-anak usia 6-12 tahun sudah berjalan. Dan
sejauh ini tidak ada laporan di Provinsi Riau terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Kemarin sudah dilaksanakan di RS Bhayangkara, di Siak, dan beberapa
SD negeri di Pekanbaru yang melaksanakan vaksinasi,” ujar Indra Yopi, Selasa
(11/1/2021).
“Saat pelaksanaan vaksin bagi anak-anak di Bhayangkara bahkan di
observasi oleh IDAI. Dan belum ada laporan efek samping dari vaksin bagi
anak-anak. Masyarakat yang ingin anaknya divaksin silahkan, kalau ada yang
tidak mau itu hak mereka,” tambah Indra.
Dokter ahli paru ini menyampaikan, jikapun ada orangtua yang
menolak tentu akan ada konsekuensinya. Dimana saat ini mulai berkembang varian
baru Covid-19 di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Namun dengan telah
divaksin maka virus Covid-19 yang masuk tidak akan memberatkan pasien yang
terkena Covid-19.
“Kalau ada orangtua yang menolak itu haknya. Tapi konsekuensinya
anak akan mudah terpapar virus Covid-19. Apalagi akan datang pembelajaran
sekolah tatap muka 100 persen, tentu akan berisiko terhadap anak yang tidak
divaksinasi terpapar covid, dan akan menularkan ke orangtua dan keluarga yang
juga belum divaksin,” kata Indra Yopi.
“Selain itu anak yang tidak divaksinasi sesuai aturannya tidak
diperbolehkan sekolah tatap muka langsung. Pembelajaran secara online, tidak
disamakan dengan anak yang sudah divaksinasi. Jangan sampai ada perbedaan,”
katanya lagi.
Lebih jauh dikatakan Indra Yopi, tingginya progres vaksinasi di
Provinsi Riau juga berdampak dengan semakin berkurangnya kasus terkonfirmasi
Covid-19 di Provinsi Riau. Bahkan kasus harian di Riau berada dibawah 5 kasus.
“Akibat vaksin ini kasus positif di Riau semakin menurun, dan
kita bisa seperti ini. Kalau tidak divaksin tidak yakin kita. Sama halnya pada
saat pelaksanaan vaksin pertama banyak yang heboh, dan sekarang semua berjalan lancar,
dan kita merasakannya kasus berkurang,” kata Indra.
Sementara itu, untuk kasus harian pasien terkonfirmasi positif
Covid-19 di Provinsi Riau, masih terus melandai. Sejak awal tahun baru 2022
kasus harian dibawah 5 kasus, dan untuk hari Senin (10/1/2022) kemarin terdapat
penambahan 1 kasus positif, total 128.571 kasus positif di Riau.
Sedangkan untuk pasien yang sembuh, terdapat 1 penambahan pasien
Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Begitu juga dengan pasien yang meninggal dunia
tidak terdapat penambahan pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena
Covid-19.
0 Komentar