|
ROHUL - Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dalam
mendongkrak capaian vaksinasi dosis kedua terkendala minimnya stok vaksin yang
ada di daerah tersebut. Hal ini menyebabkan perbedaan yang cukup lebar, antara
warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua.
Diskes Rohul sendiri tidak bisa berbuat banyak meskipun stok
vaksin Pfrizer masih cukup banyak tersedia. Pasalnya, pemberian vaksin dosis
kedua, terbilang lebih spesifik dibandingkan pemberian dosis pertama, karena
jenis vaksin dosis kedua yang akan disuntikan harus sama dengan vaksin pertama.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dr. Bambang Triono,
melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dr. Darmadi Lubis
menjelaskan, dari awal kebanyakan masyarakat Rokan Hulu mendapatkan vaksinasi
jenis Sinovac.
"Namun, saat ini ketersediaan stok vaksin Sinovac itu
sangat minim. Dari kebutuhan 85.309 dosis vaksin Sinovac kita hanya punya stok
4.738 dosis artinya kita kekurangan sekitar 80.571 dosis vaksin untuk dosis
dua," cakap dr. Darmadi Lubis, Kabid P2P Diskes Rohul, Rabu (12/1/2022).
Selain Vaksin jenis Sinovac, Diskes Rohul saat ini juga
kekurangan vaksin jenis AstraZeneca. Dari 56.461 kebutuhan dosis vaksin, hanya
tersedia sebanyak 1.220 dosis vaksin, atau masih terdapat kekurangan sebanyak
55.241 dosis vaksin untuk kebutuhan vaksinasi dosis kedua.
Sementara, untuk vaksin jenis Pfrizer, masih tersedia stok
21.576 dosis meskipun dari sisi kebutuhan masih kurang sebanyak 1.133 dosis
lagi. Begitu juga dengan vaksin jenis Moderna masih tersedia stok 9.720 dosis.
"Kalau untuk vaksin Pfrizer dan Moderna, dalam beberapa
minggu kedepan kita masih aman, karena stoknya banyak dan rata-rata baru-baru
ini disuntikan. Tapi vaksin Sinovac dan AstraZeneca ini yang sangat mendesak
karena kebutuhannya besar namun stoknya terbatas," tutup Darmadi.
0 Komentar