|
PEKANBARU - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau tahun 2022
diperkirakan bakal berada pada rentang 3-4 persen atau meninggalkan zona
pertumbuhan 2 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI)
Riau Maria Cahyaningtyas, Sabtu (15/1/2022). Ia mengatakan pada tahun ini
kontribusi sektor migas terhadap pertumbuhan ekonomi daerah diperkirakan akan
semakin tinggi.
"Dengan produksi minyak yang terus meningkat secara
gradual, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau berada pada kisaran 3-4
persen atau keluar dari tren dalam beberapa tahun terakhir 2-3 persen,"
ujar Tyas, panggilan akrabnya, Sabtu (15/1/2022).
Menurutnya dengan strategi perencanaan yang cukup matang dari
Pemerintah, di pusat dan daerah, bank sentral meyakini investasi pada blok
Rokan akan berdampak positif pada perekonomian Riau hingga beberapa tahun
mendatang.
Dia mengakui peralihan pengelolaan migas di blok Rokan dari Chevron
Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjadi salah satu
strategi pemerintah dalam meningkatkan kemandirian energi di Indonesia.
Selain itu, peralihan tersebut dinilai akan berdampak terhadap
penurunan impor bahan baku migas sehingga mendorong penurunan defisit neraca
perdagangan nasional.
"Di sisi perekonomian Riau, pengalihan kelolaan blok Rokan,
akan memberikan insentif bagi pemerintah daerah dan memberikan spillover yang
lebih luas bagi masyarakat, sementara peningkatan lifting karena penambahan
sumur migas baru, akan mendorong pertumbuhan sektor migas Riau ke arah yang
lebih baik," pungkasnya.
0 Komentar