|
PEKANBARU - Vaksin anak di Kota Pekanbaru masih menuai pro dan kontra
di tengah masyarakat. Orangtua menilai surat pernyataan yang diberikan di
sekolah untuk vaksin anak terlalu memaksakan.
"Itu surat pernyataan lucu. Itu namanya pemaksaan, itu
sebelah pihak. Udah diminta anak untuk vaksin, kalau terjadi sesuatu atau ada
resiko, ditanggung orangtua. Kan aneh," kata H, Wali murid salah satu
murid, Senin (10/1/2022).
Orang tua lainnya, Jefry, mengaku sedikit was-was untuk
mengizinkan anaknya ikut vaksin. Namun karena keputusan dari pemerintah, ia
memang berniat mengizinkan anaknya untuk vaksin.
"Kita sih terima saja. Anggap saja sudah keputusan yang
bagus dari pemerintah. Hanya saja, masih agak ragu sebenarnya. Kita lihat
kondisi dulu," sebut Jefry.
Ditanya soal surat pernyataan dari sekolah tersebut, Jefry
mengaku belum mengisinya.
"Belum diisi. Nantilah, pas dekat hari H. Istri saya masih
takut-takut. Karena sering baca berita-berita anak yang sakit setelah
divaksin," tambahnya sembari tertawa.
Sedang anak Jefry yang masih duduk di bangku kelas 4 SD itu
ternyata tidak ada ketakutan sama sekali.
"Anak saya malah mau. Katanya agar sehat. Apalagi abangnya
yang sudah kelas VIII SMP sudah vaksin. Dia semangat jadinya," tutupnya.
Di dalam surat pernyataan itu, ada empat poin yang harus
disetujui wali murid. Isinya, pertama Saya memberikan Persetujuan (YA/TIDAK)
untuk dilakukan Tindakan Vaksinasi Covid-19 kepada anak saya yang berusia di
bawah 12 tahun.
Kedua, Saya telah memahami informasi dan penjelasan yang telah
disampaikan oleh dokter/perawat/bidan/tenaga medis lainnya. Ketiga, Saya telah
memahami sepenuhnya atas resiko yang dapat ditimbulkan setelah Vaksinasi
Covid-19 terhadap anak saya tersebut.
Keempat, Saya bertanggung sepenuhnya dan membebaskan pihak
Panitia dan Penyelenggara Sentra Vaksin berikut dengan Tenaga Medis atau akibat
dan resiko dari Vaksinasi Covid-19 yang dapat terjadi terhadap anak saya di
kemudian hari.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru
Muzailis tidak menampik adanya surat pernyataan itu. Menurutnya, surat itu
untuk mendata berapa murid atau anak nantinya yang akan divaksin.
Disdik mengumpulkan data, berapa orang tua atau wali murid yang
menyetujui anaknya untuk divaksin dan berapa yang tidak setuju. "Sekarang
kita kan mendata mana yang mau aja dulu, jadi mana yang tidak mau nanti kita
carikan solusinya, tergantung Satgas Covid-19 nanti," kata Muzailis.
Ia juga belum bisa memastikan orang tua yang tidak menyetujui
anaknya untuk divaksin, apakah boleh sekolah tatap muka atau tidak. Karena
keputusan itu diambil oleh Satgas Covid-19.
"Kita tidak bisa juga memastikan apakah mereka yang tidak
mau itu, satgas Covid-19 membolehkan mereka tatap atau tidak kita belum dapat
itu. Itu kan Satgas Covid-19 yang menentukan itu nanti kan," kata dia.
Saat ini, Disdik masih fokus melakukan sosialisasi terlebih
dahulu. "Mana yang tidak mau ya nanti dulu, mana yang mau kita vaksin dulu
kan," jelasnya.
Ia juga masih menunggu keputusan dari tim Satgas Covid-19
terkait boleh atau tidaknya siswa yang belum vaksin ikut pembelajaran tatap
muka (PTM). "Kita masih menunggu keputusan satgas covid-19, apakah mereka
diperbolehkan belajar PTM atau tetap daring nanti, kita masih nunggu,"
jelasnya lagi.
Murid yang belum divaksin tetap boleh masuk sekolah sebelum ada
keputusan ada Satgas Covid-19. Karena yang menentukan kebijakan itu adalah
Satgas Covid-19.
"Kita hanya meneruskan ke sekolah-sekolah untuk
mempersiapkan surat pernyataan untuk diisi orang tua. Bagi yang mau kita
vaksin, bagi yang tidak mau kita data nanti yang belum itu," jelasnya.
Efek Samping Vaksin Terhadap Anak Belum
Ditemukan
Vaksinasi anak di instansi tertentu sudah dimulai sejak beberapa
waktu lalu. Pemerintah Kota (Pemko) sendiri belum memulai secara resmi untuk
program anak usia 6-11 tahun itu.
"Kita pastikan saat ini tidak ada anak-anak yang mengalami
efek samping pasca vaksin, kita berharap tidak ada," kata Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih.
Hingga saat ini, tim vaksinasi belum menerima informasi terkait
anak-anak yang mengalami efek samping pasca vaksin. Ia memastikan bahwa
anak-anak tersebut tidak mengalami gangguan medis usai disuntik vaksin.
Ia mengimbau agar anak-anak yang sudah suntik vaksin bisa segara
istirahat. "Bagi anak-anak yang sudah vaksin, sebaiknya istirahat,"
kata dia.
Ia juga mengimbau orangtua membawa anak-anaknya untuk mendatangi
Puskemas terdekat bila mengalami keluhan kesehatan pasca vaksinasi. Ia berharap
anak-anak nantinya bisa segera mengikuti vaksinasi.
Sasaran vaksinasi anak di Kota Pekanbaru mencapai 103.017 anak.
Ia menargetkan dalam tiga bulan ke depan minimal tercapai 70 persen.
0 Komentar