PEKANBARU - Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan angkat
bicara terkait adanya beberapa tender proyek khususnya di Dinas PUPR yang tidak
selesai pengerjaannya.
Menurut Mardianto, hal itu tak hanya terjadi di Pemprov Riau,
namun juga terjadi di proyek-proyek kabupaten dan kota.
Untuk mengantisipasi proyek yang terbengkalai dan dan tidak
selesai tersebut, kata Mardianto, hal yang harus dilakukan adalah mempercepat
proses lelang, karena saat ini sudah dianggarkan di buku lintang APBD.
"Kedepan, untuk mengantisipasi proyek yang terbengkalai dan
tak selesai, kita meminta PUPR, untuk menpercepat proses tender. Dari sekarang
mulailah tender dan lelang. Kan nanti perusahaan rekanan akan melamar, seleksei
administrasi, dan sebagainya. Kalau dapat bulan April sudah mulai teken
kontrak, dan bisa bekerja," kata Mardianto, Rabu (12/1/2022).
Proses lelang cepat ini, kata Mardianto, dikarenakan nantinya
ada potensi terjadinya gugatan dari pada perusahaan yang ikut tender, dan nanti
bakal memakan waktu lagi.
"Misalnya nanti pemenangnya si A, nanti yang B komplain,
nanti makan waktu lagi. Maka kita minta PUPR, kalau sudah diumumkan menang,
jangan dievaluasi lalu batal lagi. Yang sudah menang jangan ubah lagi. Ini yang
membuat jadi icak-icak, tak profesional," cakapnya.
Politisi PAN yang juga pengamat perkotaan ini mengatakan, dalam
memenangkan tender proyek, ada tim LPSE yang menentukannya. Dan ia menyarankan
harus dengan tiga hal.
"Ada tiga hal dalam memenangkan kontraktor, yang pertama
skilnya, kemudian kemampuan dasar, dalam artian pengalaman kerja, dan sumber
dana. Kalau tiga hal ini sudah oke, langsung dimenangkan," cakapnya lagi
"Kan sebelumnya banyak yang terjadi, yang dimenangkan
perusahan tak jelas. Makanya LPSE itu memenangkan pemenang itu harus perusahaan
yang kompeten. Bermodal, pengalaman, dan skil. Tinggalkan kongkalikong,"
tukasnya.
0 Komentar