PEKANBARU - Silaturahmi Qurra' Riau (SQR) kembali
menggelar kegiatan kegiatan bersalawat dan barzanji untuk yang ketiga kalinya.
Kegiatan ini digelar Jumat (14/1/2022) malam di Masjid Ath Thayibah Jalan
Cemara Ujung Gobah.
Acara dimulai dengan maghrib berjemaah, kemudian dilanjutkan
dengan makan malam bersama, isya berjemaah kemudian baru dimulailah acara inti.
Adapun Qari yang membaca Alquran adalah Qari senior Ustaz H.
Indra Gunawan, S.Th.i Qari terbaik 1 MTQ internasional di Malaysia Tahun 2005
yang datang dari Rohul yang juga sebagai Imam Besar Masjid Islamic Centre Pasir
Pangaraian.
Setelah itu pembacaan Alquran dengan Qariah Mawaddah Warahmah,
Juara 1 MTQ Internasional DMDI di Malaka tahun 2021 dari Kota Dumai dan Qari
Hamdani Rasyidi, Juara 3 MTQ Internasional DMDI di Provinsi Aceh yang berasal
dari Kabupaten Kampar. Selanjutnya pembacaan barzanji yang dipimpin oleh Ustaz
Yazid Umar Nasution, imam besar masjid paripurna Alfalah jalan Sumatera.
Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Riau Syamsuar, Wakil
Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Asisten 3 Joni Irwan, dua direktur BRK, Tengku
Irawan dan Suharto, Ketua dewan pengawas Baznas Provinsi Riau Fajeriansyah,
Dewan Pembina SQR H. Abridar, SH, H. Endar Muda,SH,MH, Sahabat Ustad Saidul
Amin (USA), ketua Baznas Provinsi Riau Masriadi Hasan, Ketua MKA LAM Riau,
Ketua DMDI Riau dan juga Mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian
Agama (Kemenag) Riau, Asyari Nur.
Dalam arahannya Gubernur Riau Syamsuar mengatakan tradisi orang melayu memang Barjanzi
bersolawat. Inilah yang dilakukan orang tua terdahulu saat menikah, akikah dan
acara lainnya
"Kita dari pemerintah mendukung penuh acara positif ini.
Saya lihat acara yang ketiga ini semakin bagus dan meriah karena undangan dan
para Qurra yang hadir semakin ramai dan banyak tokoh serta Asatidz yang
hadir," Cakap Gubernur.
Senada dengan hal tersebut, penceramah acara Dr. Zul Ikromi, LC,
MA menyampaikan tradisi seperti ini harus kembali dibangkitkan di Bumi Melayu.
Selain itu orang Melayu juga perlu tahu makna dan eksistensi dari Barzanji.
"Jangan sampai nanti ada pihak pihak yang terkadang cepat
menghukumi tradisi ini sebagai sesuatu yang salah menurut syariat. Baca
Barzanji dibilang bid’ah sholawat dibilang Bid’ah, padahal ini hanya syair yang
berisi kisah nabi dan disenandungkan," terangnya.
Tuan rumah, Masrul Kasmu yang juga Asisten I Setdaprov Riau
menyampaikan bahwa begitu banyak kenangan masa lampau ketika mendengar lantunan
barzanji ini. "Teringat datuk nenek dahulu," singkatnya.
Ketua SQR Dr. H. Maghfirah, MA mengaku sangat bangga dan
berterima kasih khususnya kepada BRK dan pihak-pihak terkait yang banyak
membantu hingga acara sukses dan lancar.
"Acara kita semakin dikenal masyarakat dan diharapkan ada
nilai positif masyarakat ambil dari acara yang dilakukan rutin sekali sebulan
ini. Insya Allah acara di bulan Februari akan dilakukan di masjid Paripurna
Raudhatush-sholihin jalan Bukit Barisan," pungkasnya.
0 Komentar