|
Harianwarta1.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
secara resmi mengumumkan memberikan izin penggunaan darurat (EUA) obat virus
corona (Covid-19) produksi perusahaan farmasi Merck, Molnupiravir.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, berdasarkan hasil uji
klinik fase III, Molnupiravir memiliki manfaat untuk membantu menyembuhkan
pasien Covid-19. Selain itu, efek samping yang diberikan obat juga dapat
ditoleransi.
"Hasil uji klinik fase III menunjukkan Molnupiravir dapat
menurunkan risiko hospitalisasi atau risiko dirawat di rumah sakit, dan atau
kematian sebesar 30 persen pada pasien Covid-19 derajat ringan hingga sedang,
dan 24,9 persen pada pasien Covid-19 ringan," kata Penny dalam keterangan
tertulis, Jumat (14/1).
Penny menjelaskan obat Molnupiravir yang disetujui BPOM berupa
kapsul 200 mg yang didaftarkan oleh PT Amarox Pharma Global dan diproduksi
Hetero Labs Ltd. di India. PT Amarox Pharma Global saat ini tengah melakukan
persiapan produksi lokal Molnupiravir kapsul melalui teknologi transfer di
fasilitas produksi Amarox Cikarang.
"Obat ini akan diberikan sebanyak dua kali sehari sebanyak
4 kapsul 200 mg selama lima hari," kata Penny.
Penny menyebut bahwa obat Molnupiravir diindikasikan untuk
pasien terinfeksi Covid-19 gejala ringan sampai sedang, berusia 18 tahun ke
atas, tidak memerlukan pemberian oksigen dan memiliki peningkatan risiko
menjadi infeksi Covid-19 berat.
Selain Molnupiravir, Penny juga menyebutkan sepanjang pandemi
ini BPOM telah memberikan EUA sejumlah obat. Di antaranya obat antivirus
Favipiravir, antivirus Remdesivir, serta antibodi monoklonal Regdanvimab.
"Setelah melalui evaluasi terhadap data-data hasil uji
klinik bersama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Obat serta asosiasi
klinisi untuk persetujuan EUA ini, Badan POM bersama Kementerian Kesehatan juga
akan terus memantau keamanan penggunaan Molnupiravir di Indonesia,"
katanya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menyebut pemerintah
saat ini telah menyiapkan setidaknya 400 ribu pil Molnupiravir untuk terapi
pasien Covid-19 gejala ringan. Nantinya obat ini akan diberikan bersamaan
dengan multivitamin C dan D.
Saat ini, Kemenkes juga sudah bekerjasama dengan 17 startup
telemedicine dan juga startup bidang logistik dan Kimia Farma agar penyaluran
obat pasien Covid-19 dapat tersalurkan secara tepat pada pasien Covid-19 yang
menjalani isolasi mandiri di rumah.
0 Komentar