|
PEKANBARU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Riau
mengatakan masih terdapat berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan
perekonomian Riau di tahun 2022 mendatang.
"Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, terdapat
empat langkah strategis yang dapat ditempuh," ujar Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus, Kamis (13/1/2022).
Ia mengatakan langkah pertama yang dapat ditempuh adalah dengan
mendorong investasi untuk mendukung hilirisasi komoditas Riau.
"Sumber daya alam di Riau harus dioptimalkan hingga ke
level produk akhir untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor,"
Cakapnya.
Langkah kedua adalah dengan meningkatkan inklusi ekonomi dan
keterhubungan rantai produksi lokal ke pasar global (local to global value
chain) melalui enforcement terhadap program kemitraan sesuai Peraturan Gubernur
Riau No. 77 Tahun 2020.
"Skema kemitraan ini memberikan peluang bagi petani rakyat
untuk meremajakan tanaman, mendapatkan harga yang lebih layak, dan sekaligus
menjamin ketersediaan feedstock berkualitas untuk industri CPO yang
berorientasi ekspor," sebutnya.
Langkah ketiga, melanjutkan implementasi digitalisasi dalam
pengelolaan keuangan daerah.
"Sumber-sumber pendapatan asli daerah terus didorong
melalui kanal transaksi digital, untuk menciptakan efektivitas, efisiensi, dan
transparansi keuangan pemerintah sehingga pada akhirnya meningkatkan
produktivitas perekonomian di Riau secara keseluruhan," terangnya.
Langkah keempat yaitu memperkuat infrastruktur dasar pendukung
perekonomian. Dukungan infrastruktur diperlukan sebagai daya tarik investor
untuk menanamkan modalnya. Penguatan diperlukan pada infrastruktur jalan,
listrik, air, pelabuhan, hingga kawasan industri.
"Dalam melaksanakan berbagai langkah pemulihan ekonomi
tersebut, diperlukan adanya sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah, Bank
Indonesia, Perbankan dan berbagai pemangku kepentingan lainnya,"
pungkasnya.
0 Komentar